Bekerja Secara Sistematis Merupakan Tuntutan dalam Etos Kerja Unggul
Bekerja secara sistematis tidak dapat
dipisahkan dari bekerja secara rasional. Telah dipaparkan pada halaman
lain bahwa setiap bidang mempunyai hukum atau prinsipnya sendiri. Ada
hukum dalam bidang Fisika, Kimia, Biologi, dan Matematika. Ada hukum
dalam bidang Teologi, Hukum, Kedokteran, Peradilan, Sosial, Lingkungan,
Pertanian, Kelautan dan bidang-bidang lain. Seluruhnya bekerja secara
terintegrasi (sistematis).
Tidak ada bidang yang tidak diatur oleh hukum atau prinsip. Masing-masing mempunyai prinsip-prinsipnya sendiri.
Masih ada prinsip yang mengatur bidang yang satu dan bidang yang
lain. Ada prinsip yang mengatur bidang Fisika dengan bidang Kimia.
Masih ada prinsip yang mengatur bidang yang satu dan bidang yang
lain. Ada prinsip yang mengatur bidang Fisika dengan bidang Kimia.
Ada
prinsip yang mengatur bidang Kimia dengan bidang Biologi. Sekalipun
tidak semua bidang saling berkaitan secara langsung, tetapi secara
menyeluruh ada prinsip yang mengikat semua bidang. Ada relasi antara
yang satu dan lainnya baik yang sifatnya langsung maupun tidak langsung.
Ada hukum yang mengatur semua bidang sehingga alam semesta ini eksis. Tidak ada bidang yang berdiri sendiri.
Itulah yang perlu diperhatikan ketika bekerja secara sistematis. Ada pemahaman bahwa ada keterkaitan antara bidang yang satu dengan bidang yang lain. Pekerjaan pada bidang tertentu akan memberi dampak pada bidang lain. Tindakan yang dilakukan pada bidang yang satu akan berakibat pada bidang yang lain. Badai akan dituai bila bekerja tanpa menghormati prinsip keterkaitan ini.
Contoh yang sederhana tentang pentingnya
prinsip keterkaitan ini adalah pekerjaan di kantor. Tidak ada pekerjaan
yang dikerjakan hanya oleh satu departemen. Tiap departemen memiliki
keterkaitan dengan departemen lain. Ada yang mengikat fungsi yang satu
dengan fungsi yang lain, yang sering disebut sebagai bisnis proses.
Bisnis proses Procurement (Pengadaan) misalnya melibatkan bagian Pengguna (User), Pengadaan, Logistik, Keuangan. Tanpa kerja sama dengan bagian Pengguna, proses pengadaan bisa tidak efisien.
Bisnis proses Procurement (Pengadaan) misalnya melibatkan bagian Pengguna (User), Pengadaan, Logistik, Keuangan. Tanpa kerja sama dengan bagian Pengguna, proses pengadaan bisa tidak efisien.
Bila
pengguna (user) tidak memberikan spesifikasi barang atau jasa yang
dibutuhkan secara rinci- ini akan mempersulit bagian Pengadaan untuk
melakukan tender.
Pekerjaan akan
dilakukan berulang-ulang karena ketidaktelitian dalam spesifikasi barang
atau jasa sebagai bukti minimnya pemahaman terhadap konsep bekerja
secara sistematis.
Pembayaran juga tertunda bila bagian Logistik tidak mencantumkan bukti penerimaan barang. Vendor berteriak karena tagihan belum dibayar oleh bagian Keuangan. Pada hal bagian Keuangan tidak membayar tagihan karena bagian Logistik belum memberikan bukti penerimaan barang.
Pembayaran juga tertunda bila bagian Logistik tidak mencantumkan bukti penerimaan barang. Vendor berteriak karena tagihan belum dibayar oleh bagian Keuangan. Pada hal bagian Keuangan tidak membayar tagihan karena bagian Logistik belum memberikan bukti penerimaan barang.
Waktu terbuang
karena ada pengulangan pekerjaan. Vendor berulang-ulang menanya bagian
Keuangan soal tagihan, dan berkali-kali pula bagian Keuangan menjawab
vendor dengan jawaban yang sama karena masih ada dokumen yang harus
dipenuhi sebelum membayar tagihan. Waktu terbuang karena ada proses
pengulangan pekerjaan.
Bukan hanya waktu yang terbuang percuma, perusahaan pun akan merugi karena waktu dikompensasikan dengan biaya. Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak jelas dikompensasikan dengan gaji. Pekerja mendapat gaji, yang merupakan biaya bagi perusahaan, tetapi perusahaan hanya mendapatkan hasil yang merugikan.
Bukan hanya waktu yang terbuang percuma, perusahaan pun akan merugi karena waktu dikompensasikan dengan biaya. Waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan yang tidak jelas dikompensasikan dengan gaji. Pekerja mendapat gaji, yang merupakan biaya bagi perusahaan, tetapi perusahaan hanya mendapatkan hasil yang merugikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar