SERIKAT PEKERJA NASIONAL

SERIKAT PEKERJA NASIONAL
BERJUANG UNTUK KEPENTINGAN KAUM BURUH

Sabtu, 04 Januari 2014

Benarkah rezim orde baru begitu benci dengan suku Tionghoa?

Sebagian besar Warga Pribumi menganggap Rezim Orde Baru dibawah Pimpinan Pak Harto tidak membenci orang Tioghoa, Liem Swie Liong alias Sudono Salim, Bob Hasan dan masih banyak orang beretnis Tionghoa lain yang disayang dan dimanja pemerintah orde baru. Diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia merupakan warisan sejarah masa lampau ketika Belanda menerapkan politik divide et impera. Politik memecah belah Belanda itu dilakukan dengan cara membagi penduduk Nusantara dalam tiga golongan: Eropa, Timur asing seperti Tionghoa, India, dan Arab, dan pribumi. Pembagian itu diatur dalam Pasal 163 Indische Staatsregeling. Di antara ketiga golongan itu, pribumilah yang paling jauh ketinggalan, baik secara ekonomi maupun sosial. Perbedaan tersebut dipergunakan oleh pemerintah Hindia Belanda untuk mengadu-domba dengan menggambarkan seolah-olah pribumi itu inferior, tidak jujur, bodoh, dan selalu memusuhi etnis Tionghoa. Sebaliknya, etnis Tionghoa digambarkan sebagai suatu komunitas yang licik, eksklusif, kikir, dan serigala ekonomi. Politik ini membuat secara di bawah sadar timbul kebencian yang mendalam dari golongan pribumi terhadap etnis Tionghoa.Sebagian Warga Pribumi mengatakan bahwa Pak Harto membenci Etnis Tioghoa hanyalah kamuflase, hai kawan sebenarnya mereka hidup dari kalangan tionghoa, tapi malu ketahuan rakyat. Jadi di luar sikapnya seolah-olah benci. Padahal mereka dipelihara, karena upetinya besar2 ke pejabat waktu itu. Lihat aja waktu itu Salim grup menjadi konglomerat no 5 terkaya di dunia.Selanjutnya apa Komentar Anda mengenai Benarkah rezim orde baru begitu benci dengan suku Tionghoa?, Wallahhu'alam.

Sumber: Diambil dari berbagai Media yang diolah menjadi Tulisan Artikel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar