Jumlah orang miskin di Indonesia tujuh kali penduduk Singapura
Reporter : Chandra
Merdeka.com - Beberapa hari lalu Badan
Pusat Statistik melansir profil angka kemiskinan terbaru. Hasilnya,
kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) mendorong peningkatan
angka kemiskinan di Indonesia.
Ketua DPR Irman Gusman angkat bicara terkait data kemiskinan terbaru
yang dilansir BPS. Dia mengemukakan, jumlah penduduk miskin yang
bertambah 480.000 dalam kurun waktu tujuh bulan terhitung sejak
Maret-September 2013, sangat memprihatinkan.
Dengan kenaikan itu, saat ini jumlah penduduk miskin di Indonesia
mencapai 28 juta jiwa. "Jumlah ini sama dengan 7 kali jumlah penduduk
Singapura," kata Irman dalam acara Diskusi Kebangsaan di Gedung Grha
Widyatama Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto Jawa Tengah, Sabtu
(3/1). Sampai dengan Juni 2012, jumlah penduduk Singapura 5,31 juta
jiwa.
Dia menuturkan, survei itu baru berdasar ukuran kebutuhan fisik
minimum. "Seandainya dihitung dari pendapatan minimum, jumlahnya bisa
lebih dari jumlah tersebut," ujarnya.
Irman juga menyinggung soal naiknya biaya hidup masyarakat di seluruh
kota di Indonesia. Rata-rata, mengalami peningkatan cukup signifikan.
Irman menuding, kebijakan ekonomi di masa lalu menyebabkan biaya hidup
masyarakat saat ini semakin tinggi.
"Beban hidup yang paling tinggi di Indonesia selama 5 tahun terakhir,
dari data BPS ternyata sangat dirasakan di Purwokerto," ujarnya.
Irman menuturkan, selama lima tahun terakhir kenaikan beban hidup di Purwokerto mencapai 96 persen.
"Dalam lima tahun terakhir, menunjukkan adanya kenaikan beban hidup
di Purwokerto yang mengindikasikan kemampuan masyarakatnya menurun
karena inflasi," jelasnya.
Kenaikan harga gas elpiji 12 kg diperkirakan bisa menambah beban hidup masyarakat.
"Ini adalah kado tahun baru terburuk dari pertamina bagi bangsa ini.
Gambaran inilah yang menjadi tantangan pemimpin Indonesia ke depan untuk
menyelesaikan masalah lainnya," papar Irman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar