Kasus Korupsi Ahok di Tambang Liar Gunung Nayo, Belitung Timur
Kebohongan
utama & pertama dari Ahok adalah tentang NAMA atau indentitasnya sendiri.
Nama awalnya Zhang Xian Wie, lalu ganti menjadi Basuki Indra.
Apakah
banyak rakyat atau warga Jakarta yang tahu bahwa nama Ahok itu, sebelum menjadi Basuki
Tjahja Purnama adalah Basuki Indra?
Hanya segelintir
rakyat/warga Jakarta yang tahu, Ahok pernah punya nama Basuki Indra. Dia
rahasiakan. Kenapa? Ada sesuatu?
Mengenai
catatan kriminal Ahok di Babel, silahkan ditanyakan melalui Direskrimsus Polda
Babel (Bangka Belitung), AKPB Bobby P Marpaung. Dia pegang BAP nya.
Ahok
alias Basuki Indra beberapa kali tersangkut masalah hukum/pidana. Terakhir tahun
2010 dia jadi tersangka kasus tambang liar di Gunung Nayo, Belitung Timur.
Kasus
Basuki Indra itu terkait operasional 4 CV miliknya di kawasan hutan lindung.
Dia juga merubah fungsi hutan lindung jadi resort pribadinya.
Untuk
resort pribadinya di kawasan hutan lindung, dia bahkan gunakan dana APBD untuk
bangun jalan akses ke resort miliknya tersebut.
Di Polda
Babel, BAP Basuki Indra, sejumlah saksi dan karyawan2 Ahok. Lalu Ahok pun jadi
tersangka. Siap diajukan ke pengadilan.
Lalu
kenapa prosesnya hukum/persidangan Ahok terhenti? Tidak jadi dilaksanakan? Ahok
tidak dipenjara karena kejahatannya itu?
Pertama
: status Ahok pada 2010 sudah menjabat sebagai anggota DPR RI komisi II. Kedua
: ada kesepakatan dengan Gub. Babel Eko Maulana.
Kesepakatan
itu : kasus hukum Ahok akan dipetieskan/SP3 dengan syarat Ahok alias Basuki Indra
alias Basuki T Purnama mundur dari cagub Babel.
Tentu
ada peran partai Golkar disini. Ahok (Basuki Indra/Basuki T Purnama) dan Eko
Maulana adalah sama2 kader Golkar.
Ahok sangat
sakit hati pada partai Golkar yang dinilainya berpihak pada Eko Maulana. Padahal
ambisinya untuk jadi Gub Babel sangat besar.
Itu
sebabnya Ahok alias Basuki Indra alias Basuki T Purnama ini dengan enteng
berhenti dari Golkar & pindah ke Gerindra ketika ada tawaran cawagub Jokowi.
Julukan
kutu loncat, pengkhianat dan tidak amanah yang melekat pada Ahok sudah terbukti
dan punya rekam jejak yang panjang.
Ahok
pernah di PDIP, PIB, Golkar dan sekarang Gerindra. Besok mungkin dia loncat
lagi jadi kader Demokrat atau Nasdem. Lihatlah.
Ahok juga
pernah coba2 jadi Cagub/Cawagub Sumut. Istrinya asal Medan. Tapi dia gagal.
Ditolak. Integritas & kredibilitasnya diragukan.
Ahok
tidak amanah. Sudah terbukti. Dia hanya 7 bulan jadi anggota DPRD, 16 bulan
jadi Bupati Belitung Timur lalu 2,5 tahun jadi anggota DPR. Ambisius.
Ketika
jadi Bupati, Ahok obral janji ke warga Beltim. Muluk2. Termasuk tawarkan
berbagai program. 90% Tidak terlaksana. Ditinggalkannya.
Bahkan
program Jamkesmas atau rawat gratis, satu2nya program yang dia unggulkan,
tidaklah berhasil. RS Tidak tersedia di Beltim.
Warga yang
sakit dan ingin berobat, harus ke RS di kabupaten Belitung. Tagihan membengkak
dan jadi utang/beban pemkot Beltim.
Kebohongan
berikutnya dari Ahok alias Basuki Indra alias BTP ini adalah : citranya sebagai
tokoh antikorupsi. Itu juga PENIPUAN.
Lembaga yang
beri award pada Ahok tidak melakukan penelitian mendalam tentang siapa
sesungguhnya Ahok. Sumir. Tertipu juga.
Silahkan
tanya tokoh2 dan pengusaha di Belitung Timur. Proyek2 APBD Beltim, 95% dikuasai
konco2 Ahok ( Johan, Afa, Awi dst)
Ibu Ahok
dikenal sebagai pengusaha yang memonopoli pengadaan obat2an di puskemas2/RS di
seluruh Belitung Timur.
Belum
lagi proyek2 fiktif seperti revitalisasi muara yang gunakan APBD padahal itu untuk
mengekspolitasi pasir timah oleh prshan swasta.
Adik
Ahok, Basuri yang kini Bupati Beltim, dulu adalah Kadis Kesehatan semasa Ahom jadi
Bupati, pernah jadi tersangka korupsi Puskesmas.
Kasus
korupsi Ahok/Basuki dan keluarganya ini, semua aman dan tidak diproses sampai
ke pengadilan karena kekuataan uang dan kekuasaannya.
Kebohongan
lain dari Ahok ini adalah mengenai prestasinya. Dia klaim seolah2 dia punya
prestasi. Apa? Mana? Tidak ada.
Selama
jadi anggota DPRD (7 bulan), bupati Beltim (16 bulan), anggota DPR RI komisi II
(2.5 thn), apa yang sudah dikerjakan Ahok? NOL!
Keunggulan
Ahok adalah mulut manisnya jika berbicara. Pencitraannya melalui media.
Kunjungan2nya ke warga2. Tak ada yang terukur.
Ahok itu
seorang pembohong. Bahkan tukang fitnah. Ketika mulai diungkap kebusukan2nya,
dia langsung ketakutan dan panik.
Jadi
semua reputasi, klaim, janji dan ucapan Ahok itu banyak mengandung kebohongan.
Dusta belaka.
Julukan
KUTU LONCAT, Pemimpin yang TIDAK AMANAH, PEMBOHONG atau KHIANAT, atau AMBISIUS
sudah melekat pada pribadi Ahok/Basuki Indra/BTP.
Kebohongan
berikutnya dari Ahok adalah perihal dana kampanyenya. Dia ngaku baru habis 10
juta. Siapa yang percaya?
Lalu
kenapa masih ada yang dukung dan percaya sama Ahok yang penipu, Tidak amanah,
khianat, dan fitnah itu? Bukan karena kehebatannya.
Ahok
didukung habis2an konglomerat2 karena etnisnya. Karena agamanya. Warga DKI
ikut2an dukung dia karena tipuan pencitraan yang luar biasa.
Uang
puluhan bahkan ratusan milyar dikeluarkan untuk bangun citra baik dari Ahok
melalui media2 (koran, tabloid, Majalah, TV).
Media
koran, tabloid, majalah kecil dibayar 1.5 M, yang sedang dan besar dibayar 3 M
per media (Tidak termasuk TV) pada putaran pertama.
Semua
uang tersebut dikeluarkan para donatur2/sponsor2nya seperti : JR, M, ES, DF,
HT, PS, HD, 9 naga dll. Konglo2 besar Indonesia.
Bahkan,
khusus stasiun TV jaringan Hary Tanoe, Nasdem, bahkan termasuk Kompas dan Tempo
memberikan bantuan pencitraan pada Ahok.
Termasuk
mengenai pertemuan sekitar 50 tokoh etnis Cina di Panini Cafe Kuningan Jaksel.
Pertemuan
tokoh2 Cina itu yang juga mewakili grup besar seperti : Indofood, BCA dll pada
pukul 13-15 WIB tanggal 15/9/12 bertujuan dukung Ahok.
Disinilah
bahaya besar jika Ahok terpilih jadi wagub DKI. Belum lagi kesepakatan bahwa
dia akan jadi Gubernur DKI karena 2014 Jokowi jadi Cawapres.
Selama
jadi Wagub DKI pun nanti, sudah ada kesepakatan bahwa semua administrasi
pemerintahan DKI dipegang Ahok, Jokowi hanya jalankan tugas politis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar